Pulau berita - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Abdullah Latopada, mengeluarkan pernyataan penting yang mengimbau seluruh pihak, khususnya warga Nahdlatul Ulama (NU) dan para santri, untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh provokasi yang berupaya memperkeruh hubungan antara Polri dan komunitas santri. Abdullah Latopada menegaskan bahwa selama ini hubungan antara Polri dan santri, khususnya di kalangan Nahdliyin, telah terjalin dengan sangat baik dan harmonis. Ia juga menyoroti peran Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang dikenal sangat menghormati para kiai dan ulama.
Dalam keterangan tertulisnya pada Senin (2/9/2024), Latopada menegaskan bahwa Jenderal Listyo Sigit selalu menunjukkan sikap takdzim atau penghormatan yang tinggi terhadap para kiai. "Pak Kapolri Jenderal Sigit sangat menghormati para kiai, dan hubungan antara Polri dan santri selama ini sangat baik," ujarnya. Latopada mengeluarkan pernyataan ini sebagai tanggapan terhadap gerakan buzzer yang terdeteksi menyebarkan tagar #santrimenolakpolisi di media sosial, yang seolah-olah menunjukkan adanya ketegangan antara Polri dan santri.
Dari hasil penelusuran yang dilakukan, diketahui bahwa gerakan buzzer tersebut memanfaatkan insiden yang terjadi saat pembubaran unjuk rasa, di mana gas air mata yang digunakan oleh polisi secara tidak sengaja mengenai beberapa santri yang kebetulan berada di sekitar lokasi kejadian. Latopada menekankan bahwa Polri, melalui Kabid Humas Polda Jawa Tengah, sudah bertindak cepat dengan meminta maaf secara langsung dan mendatangi lokasi kejadian untuk menjelaskan situasi. "Untuk kasus gas air mata ini, saya kira Polri sudah bertindak tepat dengan meminta maaf dan segera mendatangi lokasi. Tidak perlu insiden ini dibesar-besarkan dengan tujuan untuk memecah belah hubungan antara santri NU dan Polri," tandasnya.
Lebih lanjut, Latopada menegaskan bahwa hubungan antara Polri dan santri, terutama santri NU yang berada di pondok pesantren, sangat erat dan saling mendukung. Polri, menurutnya, selalu bersinergi dengan berbagai kegiatan santri, mulai dari kegiatan keagamaan hingga kegiatan sosial. Bahkan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo secara pribadi sering menunjukkan sikap hormatnya dengan cara mendatangi para kiai untuk meminta nasihat dan saran terkait berbagai isu, baik yang menyangkut urusan Polri maupun masalah-masalah kebangsaan.
Latopada juga menekankan bahwa sangat tidak mungkin bagi Polri, apalagi di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit, untuk memiliki niat memusuhi santri. "Secara pribadi, Kapolri sangat takdzim kepada para kiai. Beliau sering sowan, atau berkunjung, ke para kiai NU untuk meminta masukan dan saran. Jadi, sangat tidak mungkin ada niatan dari polisi untuk memusuhi santri," tegas Latopada.
Selain itu, Latopada menjelaskan bahwa Jenderal Listyo Sigit adalah seorang pemimpin yang sangat dekat dengan siapa saja, tidak hanya dengan santri dan kiai, tetapi juga dengan berbagai elemen masyarakat lainnya. Menurutnya, Jenderal Listyo adalah sosok yang paling mudah ditemui dan diajak berdialog oleh siapa pun, selama keperluannya jelas dan demi kepentingan negeri. "Jika ada yang mengatakan bahwa Kapolri sulit ditemui, itu pasti hoaks. Beliau sangat terbuka, dan asal keperluannya jelas untuk kepentingan bangsa dan negara, saya kira Kapolri bisa ditemui kapanpun," jelas Latopada.
Latopada juga memberikan apresiasi terhadap kinerja Kapolri yang dinilainya berhasil membawa Polri menjadi institusi yang benar-benar menjalankan fungsinya sebagai pengayom masyarakat. Menurutnya, di bawah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit, Polri tidak hanya berhasil menjaga ketertiban dan keamanan, tetapi juga menjalankan perannya sebagai penegak hukum yang adil dan profesional. "Kapolri telah berhasil membawa Polri menjadi pengayom masyarakat yang sejati dan penegak hukum yang baik. Ini adalah prestasi yang patut diapresiasi," pungkasnya.
Dengan pernyataan ini, Latopada berharap agar hubungan baik antara Polri dan komunitas santri, khususnya di kalangan Nahdliyin, dapat terus terjaga dan bahkan semakin erat. Ia juga mengingatkan semua pihak untuk tidak mudah terprovokasi oleh upaya-upaya yang bertujuan memecah belah bangsa, terutama melalui isu-isu yang tidak berdasar dan sengaja disebarkan untuk menimbulkan ketegangan.
Editor : kikik